Jumat, 20 April 2012

Perempuan yang Penurut Lebih Sulit Menikmati Seks


Jakarta, Beberapa perempuan tanpa disadari banyak mengaitkan seks dengan kepasrahan. Artinya, perempuan ini menganggap dirinya sebagai pihak yang penurut dan tunduk terhadap keinginan pasangan saat berhubungan seks. Sayangnya, hal ini dapat membuat para perempuan mengalami kesulitan dalam menikmati seks.

Dalam serangkaian penelitian terhadap beberapa orang mahasiswi, peneliti dari Universitas Michigan menemukan bahwa perempuan yang banyak mengaitkan seks dengan kepasrahan lebih sulit terangsang secara seksual. Namun hubungan ini tidak terlihat pada pria muda.

Perempuan ini tampaknya telah menginternalisasi peran seksualnya sebagai penyerahan diri. Hal ini mungkin terjadi karena para perempuan menyesuaikan perilaku seksual dan keinginannya dengan budaya, namun tidak menyadari bahwa hal itu dapat merusak gairah seksualnya.

Seorang peneliti dari University of Michigan menggunakan uji asosiasi bawah sadar untuk mengetahui sejauh mana perempuan mengaitkan seks dengan kepasrahan. Sebanyak 36 orang mahasiswi berpartisipasi dalam penelitian ini.

Para mahasiswi diminta menyelesaikan kategorisasi kata sederhana. Caranya adalah diinstruksikan untuk memilah mana tulisan yang merupakan kata dengan yang bukan kata dengan menekan tombol bertanda 'bukan kata' atau 'kata' pada keyboard secepat mungkin.

Setelah disediakan kata-kata acak, tulisan akan disajikan di layar komputer. Tulisan akan tetap berada di layar sampai peserta menekan tombol 'bukan kata' atau 'kata' kemudian dicatat waktunya.

"Respon perempuan cenderung lebih cepat ketika kata-kata yang mengandung arti kepasrahan seperti mematuhi, tunduk, budak, dan lemah diawali dengan kata seks dibandingkan kata lain yang netral. Hal ini menunjukkan bahwa para perempuan ini mengaitkan seks dengan kepatuhan," kata peneliti, Amy Kiefer, PhD seperti dilansir WebMD, Jumat (20/4/2012).

Perempuan yang responnya paling cepat lebih banyak mengaku pasrah saat melakukan aktivitas seksual. Selain perempuan, mahasiswa pria juga direkrut untuk menjalani tes yang sama. Hasilnya, pria jauh lebih kecil kemungkinannya untuk mengaitkan seks dengan kepasrahan.

"Kami menemukan bahwa perempuan cenderung mengaitkan seks dengan kepasrahan tanpa disadari. Perempuan nampaknya tidak didesain untuk tunduk secara seksual, dan kesadaran yang lebih besar mengenai hal ini dapat membantu perempuan untuk mencapai kepuasan seksual yang lebih besar," kata Kiefer.

Dalam penelitian lanjutan, para peneliti meminta peserta perempuan menjawab serangkaian pertanyaan untuk mengukur dampak perilaku pasrah dengan gairah seksualnya. Para perempuan yang mengaku lebih banyak pasrah dalam perilaku seksualnya cenderung lebih rendah gairah seksualnya.

Laura Berman, PhD, penulis buku 'Secrets of the Sexually Satisfied Woman', mewawancarai beberapa ribu perempuan dalam penyusunan bukunya. Menurut Berman, sebagian besar perempuan akan terpuaskan secara seksual jika merasa nyaman dengan tubuhnya, mampu mengkomunikasikan kebutuhan seksualnya dengan pasangan dan memiliki perasaan bahwa pasangan mengerti kebutuhannya.

"Unsur-unsur pemberdayaan adalah kunci untuk mencapai kepuasan seksual perempuan. Jadi masuk akal jika respon seksual perempuan yang merasa kurang berinisiatif juga kurang begitu bagus,"

0 komentar:

Posting Komentar