Malang (beritajatim.com) - Partai tunda antara Arema melawan Bontang FC di Stadion Gajayana, Jumat (30/3/2012) kemarin, kembali tak digelar karena Bontang FC tak datang ke Malang. Menaggapi hal itu, pelatih Arema, Dejan Antonic menganggap kondisi sepak bola Indonesia buruk.
"Kita siap untuk menunggu pertandingan, tapi Bontang tak datang. Siapa yang salah seharusnya dihukum oleh LPIS," ungkap Dejan, Sabtu (31/3/2012).
Memang belum jelas apakah Arema akan mendapatkan menang WO atau tidak. Namun dari prosedur yang dilakukan, tampak jika wasit dan skuad Arema telah melakukan susunan sebuah pertandingan. Bahkan skuad Arema juga menyanyikan laga kebangsaan. Hingga sampai 1x15 menit ditunggu, tim Bontang FC tak kunjung datang, maka wasit langsung menghentikan pertandingan.
Bagi pelatih berkebangsaan Serbia ini, hal seperti itu tak akan bagus untuk sepakbola Indonesia. Sebab seharusnya, siapapun timnya dalam kondisi siap atau tak siap harus tetap melaksanakan pertandingan.
"Siapa yang salah ya silakan ambil resiko, tapi yang penting semua harus ada disiplin. Saya tak bicara hanya untuk Arema tapi semua tim di IPL. Siap atau tak siap harus tetap main," tegasnya.
"Tapi saya tak tahu bagaimana selanjutnya karena di Indonesia, semua bisa terjadi," imbuhnya. [num/kun]
0 komentar:
Posting Komentar