Kamis, 29 Maret 2012

DPR Tolak Cabor Dansa Masuk PON XVIII Riau



JAKARTA – Sejumlah anggota DPR bersama tokoh adat melayu Riau menentang kebijakan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) dan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) yang memasukkan Cabang Olahraga (Cabor) Dansa di Pekan Olaharag Nasional (PON) XVIII Riau 2012.

“Olahraga dansa sangat betentangan dengan marwah dan budaya melayu Riau yang menjunjung tinggi nilai-nilai Islam. Kita tentu saja menolak PON menjadi ajang mempertontonkan aurat,” ujar Ketua Masyarakat Riau Jakarta (PMRJ) Lukman Edi di Jakarta, kepada wartawan, Kamis (29/3/2012).

Anggota komisi VI DPR dapil Riau ini menambahkan, penolakan terhadap Cabor dansa mestinya juga ditolek semua elemen adat Riau, karena bertentangana dengan nilai-nilai budaya yang dipegang teguh masyarakat Riau. “Kita yakin semua lapisan masyarakat akan menentangnya,” ungkap mantan Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal ini.

Politikus Partai Kebangkitan Bangsa ini selanjutnya meminta KONI dan Kemenpora segera membatalkan masuknya Cabor dansa dalam PON agar tidak menimbulkan gejolak dan keresahan dari masyarakat. Bahkan, terang dia, jika olahraga dansa dipaksakan masuk PON, maka demo dan boikot akan terjadi.

Hal sama disampaikan Anggota DPR dari Partai Persatuan Pembangunan Wan Abubakar. Mantan Wagub Riau ini menilai olahraga dansa bertolakbelakang dan bertentangan dengan marwah Riau sehingga harus ditolak.

“Saya meminta semua pihak terutama Lembaga Adat Melayu (LAM) provinsi dan kabupaten/kota, tokoh masyarakat, juga kaum intelektual ikut merespon dengan serius bagaimana Cabor itu tidak dipertandingkan di PON. Even olahraga sebaiknya yang sopan, beretika, dan tidak menimbulkan rangsangan bagi masyarakat Riau yang menontonnya,” terangnya.

0 komentar:

Posting Komentar